Pencegahan Bunuh Diri, Perlu Dikenali Tanda-tandanya

0
172

Perilaku bunuh diri tidak muncul secara tiba-tiba. Biasanya, seseorang yang punyai permintaan bunuh diri bakal tunjukkan gejala sebelumnya. Masyarakat harus peka bakal gejala tersebut.

Lingkungan berperan penting dalam menghindar seseorang bunuh diri. Perilaku bunuh diri kebanyakan disertai gejala dan tidak muncul secara tiba-tiba. Karena itu, sensitivitas dalam mengetahui gejala bunuh diri pada orang lain amat penting agar perilaku bunuh diri dapat dicegah.

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang menuturkan, kesegaran jiwa senantiasa jadi kasus dunia, terhitung di Indonesia. Namun, perhatian penduduk bakal kesegaran jiwa senantiasa kurang. Itu muncul berasal berasal dari rendahnya sarana medis dan pengobatan yang di menerima pada orang yang mengalami kasus jiwa.

Cara pencegahan bunuh diri riauchannel yang paling penting diketahui adalah mengetahui tanda-tandanya. Meski tidak senantiasa dapat dikenali, bukan berarti tindakan maupun pikiran untuk bunuh diri sulit diketahui.

Bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Di Indonesia, angka kematian akibat bunuh diri pada tahun 2019 diperkirakan mencapai 6.480 kasus. Tindakan ini dapat berlangsung pada semua group usia, menjadi anak-anak hingga lansia.

Sekitar 90% kasus bunuh diri dipicu oleh kasus psikologis atau gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, problem bipolar, dan problem kecemasan. Guna menghimpit lonjakan kasus bunuh diri, bermacam cara pencegahan bunuh diri harus diketahui dengan mengetahui gejala seseorang menginginkan bunuh diri.

Adapun kasus bunuh diri yang dilaporkan, antara lain, berkenaan dengan kasus perceraian, kehilangan atau kematian orang terdekat, mengalami kekerasan psikologis, seperti perundungan, dan juga penyalahgunaan napza. Kasus bunuh diri yang ditemui terhitung berkenaan dengan kekerasan seksual yang dialami.

Menurut Vensya, tingginya kasus bunuh diri di penduduk terhitung disebabkan karena terdapatnya stigma, diskriminasi, dan juga rendahnya literasi tentang kesegaran jiwa. Tindakan bunuh diri yang dilakukan seseorang selayaknya dapat dicegah apabila orang di sekitarnya berkenan lebih peka dan mendorong pencegahan bunuh diri.

”Kita sebetulnya dapat mengimbuhkan kepedulian dan terhitung menambah sensitivitas pada orang yang berpikir untuk bunuh diri agar intervensi untuk menghindar bunuh diri dapat dilakukan secara lebih baik,” tuturnya.

Tanda bunuh diri

Psikolog klinis berasal berasal dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK), Wangsa Ayu Vidya Loka, menyampaikan, perilaku bunuh diri kebanyakan tidak muncul secara tiba-tiba. Seseorang yang bakal melaksanakan bunuh diri kebanyakan bakal tunjukkan gejala sebelumnya.

Tanda-tanda tersebut, antara lain, terdapatnya pergantian keadaan hati, perilaku, dan tampilan pada seseorang. Selain itu, orang yang berpikir untuk bunuh diri terhitung bakal coba melimpahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada orang terdekat. Ada pula yang mengungkap pikiran bunuh dirinya secara lisan ataupun tertulis. Terkadang perilaku bunuh diri terhitung di awali dengan tindakan lain yang dapat membahayakan atau melukai diri sendiri.

Tindakan bunuh diri yang dilakukan seseorang selayaknya dapat dicegah apabila orang di sekitarnya berkenan lebih peka dan mendorong upaya pencegahan bunuh diri.

Pikiran bunuh diri yang diutarakan secara lisan atau tercantum dapat ditunjukkan dengan ungkapan putus asa, seperti tidak ada lagi obyek hidup, menjadi tidak berharga, menjadi sendiri di dunia, dan juga menjadi bahwa dunia bakal baik-baik saja lebih-lebih lebih baik jika ia tidak ada.

”Tanda-tanda bunuh diri selanjutnya harus dikenali oleh orang sekitar. Tanda ini jangan dibiarkan, lebih-lebih dianggap sebagai tentang bercanda. Bunuh diri dapat dicegah tapi harus dilakukan dengan cara yang tepat,” kata Wangsa.

Dalam hadapi orang yang berkeinginan untuk bunuh diri, sebaiknya orang terdekatnya mengimbuhkan rasa empati dan reaksi yang tenang. Pastikan pula kala mengimbuhkan empati ditunjukkan dengan keseriusan untuk mengetahui masalahnya.

Sikap terbuka untuk diskusi, lebih-lebih tentang permintaan bunuh diri dapat dilakukan. Hal itu lebih-lebih untuk mengupas rancangan yang aman ( safety plan ) kala nanti ada permintaan untuk bunuh diri lagi. Akan tetapi, anjuran untuk melaksanakan konsultasi atau pendampingan berasal berasal dari profesional lebih dianjurkan agar penanganan yang diberikan dapat lebih tepat.

Wangsa menyampaikan, tentang yang harus dihindari kala ada seseorang yang menginginkan melaksanakan bunuh diri adalah sikap berdebat dengan menyalahkan tindakan yang dilakukan orang selanjutnya atau memperbandingkan kasus yang dialami dengan kasus lain yang dinilai lebih berat. Jangan pula menghakimi atau mengimbuhkan rasa bersalah kepada orang yang berkeinginan untuk bunuh diri.

”Reaksi yang memperbandingkan kasus atau malah mengimbuhkan rasa bersalah dan berdosa malah bakal mengimbuhkan pikiran bahwa tidak ada orang lain yang dapat mengetahui bakal dirinya,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here